Pada tanggal 04 Januari 2017,Kasdivif 2 Kostrad Brigjen
TNI Ainurrahman berkunjung ke Batalyon Infantri Yonif Para
Raider 503/MK Kostrad dalam rangka Membuka Pratugas Satgas Darat RI-PNG di
Mojosari,Mojokerto, Jawa Timur.
Peserta Latihan Pratugas Satgas Yonif Para Raider 503/MK
Kostrad dalam rangka operasi pengamanan
perbatasan darat RI-PNG Wilayah Papua TA 2017 berjumlah 450 orang, dipimpin
oleh Komandan Satgas
Yonif Para Raider 503/MK Kostrad Mayor Inf Erwin Agung
T.W.A, S.T.
Kasdivif 2 Kostrad dalam sambutannya yang dibacakan Kasdivif
2 Kostrad Brigjen TNI Ainurrahman mengatakan, latihan pratugas bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan prajurit Satgas Yonif Para Raider
503/MK Kostrad agar terampil dan mahir
melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan darat RI-Papua New Guenea.
Dengan dilandasi semangat dan disiplin serta kesungguhan melaksanakan latihan,
maka Satgas Yonif Para Raider 503/MK Kostrad akan mampu menjawab tema latihan Pratugas,
yaitu : “Satgas Yonif Para Raider 503/MK Kostrad melaksanakan operasi pengamanan perbatasan
darat RI – Papua New Guenea di wilayah Papua dari tindakan maupun kegiatan
ilegal yang dapat merugikan Bangsa dan Negara Indonesia dalam rangka Operasi
Militer Selain Perang (OMSP)”.

Diakhir sambutannya Kasdivif 2 Kostrad menyampaikan
beberapa penekanan kepada pelaku dan penyelenggara latihan untuk dipedomani,
untuk pelaku : Pertama, laksanakan latihan Pratugas dengan serius dan semangat
serta disiplin tempur untuk mewujudkan realisme latihan. Kedua, siapkan mental
dan fisik dengan baik sehingga dapat mengikuti latihan sampai dengan akhir
pelaksanaan latihan. Ketiga, ikuti semua aturan dan petunjuk dari penyelenggara
latihan sehingga sasaran latihan dapat tercapai. Keempat, hindari terjadinya
pelanggaran dan perhatikan faktor keamanan baik personel, materiil maupun
kegiatan sebelum, selama dan sesudah latihan. Untuk peyelenggara : Pertama,
tumbuhkan semangat dan motivasi peserta latihan, sehingga latihan dapat
dilaksanakan dengan benar. Kedua, ciptakan mekanisme latihan yang relevan
dengan realisme latihan, sehingga pelaku memiliki gambaran situasi operasi di
daerah yang sesungguhnya. Ketiga, laksanakan pengawasan dan koreksi serta
jangan ragu untuk mengulang gerakan ataupun kegiatan yang salah sehingga hasil
latihan dapat mencapai sasaran yang diinginkan.(PEN MAYTANGKARA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar