Ratusan
anak-anak turut meramaikan lomba mewarnai yang diselenggarakan di Lapangan GOR
Stadion Gajah Mada Mojosari, Mojokerto, Rabu (19/4). Lomba Mewarnai ini dibuka
secara resmi oleh Ny. Teti Emzalmi.
Lomba
yang diselanggarakan Ikatan Guru TK Kota Mojokerto ini diikuti lebih dari 400
siswa TK dan 500 siswa TK se-Kota Mojokerto. Keceriaan pun tampak, tatkala guru
pembimbing dan panitia acara mengajak anak-anak tersebut bernyanyi bersama
sambil menunggu acara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Tidak
sedikit orang tua berada disamping anaknya saat mewarnai untuk memberikan
dorongan bagi anaknya. Terlihat ada anak yang senang mewarnai, bahkan ada anak
TK yang menangis saat mengikuti lomba tersebut.
Salah
satu anak yang terlihat senang salah satunya Gasta (5), anak TK Mayangkara “Aku
senang ikut lomba mewarnai,” kata Gasta disela-sela lomba mewarnai sambil
melirik mencari mamanya.
Dalam
kesempatan itu, Ketua anak Ranting Yonif Para Raider 503 Kostrad, Ny. Erwin
Agung T.W.A yang menyaksikan lomba tersebut mengatakan bahwa lomba mewarnai
tingkat TK ini sebagai tolak ukur untuk melatih dan mengembangkan serta
mengasah kemampuan anak untuk berkreasi. “Saya lihat anak-anak ini sangat
gembira. Lomba ini sangat penting bagi pendidikan anak usia dini”, ungkapnya.
Sementara
itu, Kepala Bidang TK Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Dra. Nurhayati
menyampaikan bahwa antusias peserta yang mengikuti lomba mewarnai ini sangat
tinggi. “Dengan jumlah peserta yang mencapai 900 orang anak-anak TK, tujuan
diadakannya lomba mewarnai untuk anak TK ini adalah untuk mengasah kreatitas
dan bakat anak,” ucapnya.
Aprimas,
salah satu Juri dari Dinas Parekraf Sumbar mengatakan, “Yang dinilai dari lomba
mewarnai ini adalah kejujuran siswa, bukan hanya sekedar untuk mencari juara.
Lomba ini bertujuan menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini dan
kreatifitas siswa,” tuturnya.
Menurutnya,
kegiatan ini dilaksanakan bukan untuk kegembiraan semata, bukan untuk cari
pemenang, namun jika ingin mendapatkan talenta sejak dini, perlu digelar
seleksi mulai dari tingkat kelurahan. “Sebaiknya anak dilepas untuk mewarnai
sendiri tanpa dibantu oleh orang tua, agar kelak ketika dewasa mereka bisa
mandiri”, tegasnya.(PEN MAYANGKARA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar