Satgas Yonif Linud 503/MK yang mempunyai tugas pokok
menjaga perbatasan disepanjang wilayah darat RI-RDTL. Selain
melaksanakan tugas pokok juga
terdapat beberapa sasaran yang salah satunya adalah melaksanakan pembinaan
teritorial disekitar wilayah perbatasan diantaranya
dengan anjangsana, mengajar, karya bhakti dan kegiatan lainnya yang dapat bermanfaat bagi
masyarakat.
Acara adat membangun rumah di desa Nananoe |
Satgas Pamtas Yonif Linud 503/MK Kostrad
yang berada di desa Nanaenoe pada tanggal 2 maret 2013 telah diundang
masyarakat melalui kepala desa Nanaenoe untuk datang dalam acara pembangunan rumah semi permanen yang
dilakukan secara adat.
Kegiatan
dimulai dengan upacara adat
pemotongan babi yang kemudian darahnya di sebarkan di sekitar lahan yang akan
dibangun rumah tersebut. Darah disebarkan
mulai dari tengah atau titik pusat rumah tersebut sampai dengan empat sudut
rumah yang akan dibangun.
Prajurit Yonif Linud 503 ikut membantu dalam ritual adat pemotongan babi. |
Pemotongan yang dikenal dengan istilah “helubangwan
babi” ini adalah syarat utama
masyarakat di Desa Nananoe,
karena mereka percaya bahwa darah babi ini dingin, sehingga rumah mereka akan
terasa sejuk dan nyaman. Masyarakat tidak menggunakan darah hewan lain seperti
kambing atau sapi karena menurut kepercayaan mereka darah hewan itu panas
sehingga nanti akan menimbulkan efek negatif
bagi mereka yang akan tinggal dirumah yang akan mereka tempati tersebut. Setelah acara adat
pemotongan babi, kemudian babi tersebut dibakar dan dimasak oleh ibu-ibu untuk
masyarakat yang membantu pembangunan rumah.
Kegiatan dilanjutkan dengan membuat
lubang pondasi berbentuk segi empat. Setelah pembuatan lubang pondasi selesai,
kegiatan berikutnya adalah makan bersama.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari Dansatgas Mayor
Inf Freddino Janen Silalahi dan menurut Danpos Letda Inf Agung Yudha
keterlibatan anggota Pos Nananoe dalam rangkaian upacara adat pembangunan rumah
tersebut semata-mata dalam rangka
membina hubungan kedekatan dengan masyarakat dalam kerangka BHINEKA TUNGGAL IKA, yang meskipun walaupun latar belakang adat, budaya, ras suku bangsa dan agama tetapi
tetap satu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar