Disamping
masih adanya bahaya kelompok separatis bersenjata yang masih aktif, Satuan
Tugas (Satgas) Yonif Para Raider 503 Kostrad yang saat ini sedang melaksanakan
penugasan di daerah perbatasan RI-PNG juga dihadapkan dengan tantangan alam
yang ekstrim, termasuk serangan nyamuk Anopheles.
Papua
merupakan salah satu wilayah Indonesia yang saat ini ditetapkan sebagai wilayah
endemik Malaria. Tidak sedikit prajurit terserang penyakit Malaria ketika
melaksanakan penugasan di wilayah ini.
Malaria
merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa yang berasal dari
gigitan nyamuk Anopheles, dimana parasit tersebut menyerang sel darah merah dan
memakan hemoglobin. Penyakit tersebut ditandai dengan gejala demam dan
menggigil, yang mana sangat berbahaya apabila penanganannya tidak tepat dan
terlambat.
Berbagai
upaya dilakukan oleh Komandan Satgas, Mayor Inf Erwin Agung T.W.A, S.T.,
M.Tr (Han) agar prajuritnya tetap sehat dan terhindar dari penyakit, terutama
penyakit Malaria. Salah satu upaya yang telah dilakukan yakni dengan
melaksanakan fogging di Pos Toray yang berada di kampung Toray, Distrik Sota,
Kabupaten Merauke, Kamis (23/3).
Kegiatan
tersebut dipimpim dan diawasi langsung oleh Dokter Satgas, Letda Ckm Agil Tri
Hutomo beserta 2 orang anggota kesehatan. Pelaksanaan fogging efektif membunuh
nyamuk di sekitar pos dan lingkungan masyarakat terutama ditempat yang sering
digunakan nyamuk untuk berkembang biak.
Rencananya
fogging ini akan dilakukan pada setiap pos dan lingkungan masyarakat sekitarnya
sebanyak satu kali dalam tiap bulannya. “Saya harap dengan adanya kegiatan ini
dapat mendorong peningkatan derajat kesehatan prajurit dan masyarakat di
wilayah perbatasan”, ungkap Erwin.(PEN MAYANGKARA)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar